Welcome

Hi, there.

Welcome to my blog. It's a notes for everything that I've been through or from the knowledge that I've got, in a simple way of writing. I just hope that my blog can enlighten your daily life's.
Thank you.

Selasa, 06 Januari 2009

Pekanbaru - Bukittinggi

Setelah sekian lama, akhirnya ada waktu juga untuk posting.


Februari 2008
Journey with Vita.

Kota Pekanbaru (view dari Hotel Mutiara)
Sebenernya siy perjalanan ini dilakukan karena ada temen kuliah kita yang menikah di Pekanbaru, jadi ya sekalian aja dimanfaatkan untuk jalan-jalan.
Hari Pertama.
Berangkat dari CGK jam 10.00 menuju PKU menggunakan AirAsia yang tumben banget On Time, padahal kalo browsing Suara Konsumen atau Surat Pembaca, AirAsia tuw selama ini terkenal dengan komplen Delaynya, eh sekarang dah ganti istilah denk jadi "RETIME" hehehe, halah gak penting dibahas.

Sampai di PKU jam 11.40 sudah ada yang jemput oleh pihak Hotel Mutiara, kami gak langsung ke hotel, tapi ke tempat resepsi dulu, yah setor mukalah sambil menyampaikan salam dari teman-teman kuliah yang lain. Setelah mencicipi hidangan (padahal karena lapar), kami lanjut ke hotel, cek in terus istirahat bentar, karena jam 16.00 kendaraan dari travel akan menjemput untuk membawa kami ke Bukittinggi.

Tapi karena perjalanannya sore menjelang malam, gak bisa lihat pemandangan bagus deh, ujung-ujungnya yah tidur. Sampai Bukittinggi sekitar jam 22.40 kami langsung cek in di Hotel Ambun Suri, dan karena belom makan malam kami jalan-jalan di sekitar Jam Gadang untuk cari makan.
Selesai makan, kami kembali ke hotel untuk istirahat karena besok mau ke Ngarai Sianok dan Danau Maninjau.






Hari Kedua

Brrrr....dinginn...bikin males bangun, dan narik selimut lagi, tapi harus bangun karena khan harus mandi, masa mau jalan-jalan gak mandi siy, hehehe...
Bukittinggi memang sejuk banget, jadi pengin tinggal lebih lama disini, sayang...waktu dan dananya mepet...halah
Sebelum ke Taman Panorama alias Ngarai Sianok kami sempatkan diri dulu (apa emank udah niat?) hunting
souvenir di Pasar Bawah Bukittinggi, gak lupa pake nawar, akhirnya dapet deh gantungan kunci, tas, dompet, tempat stationary, kaos plus gak boleh lupa yang kudu, harus, wajib, Kripik Sanjay dan dhaka-dhaka. Setelah puas hunting oleh-oleh sampe 1 kardus, simpan dulu di hotel, baru deh, lanjut ke Taman Panorama dengan berjalan kaki.
Taman Panorama dengan latar belakang Ngarai Sianok ini memang sangat indah, seperti lukisan alam yang....aduh speechless deh pokoknya, selain gumaman Masya Allah. Dan sekedar informasi, Ngarai Sianok ini bertambah lebar setelah diguncang gempa beberapa waktu yang lalu.


Setelah selesai session photo-photo (teteup) dengan latar belakang Ngarai, kami lanjut ke Lobang Jepang atau Japanese Tunnel yang letaknya tepat dibawah tempat kami memandang ngarai. Dengan kedalaman yang lumayan bikin cape kaki dan asma kambuh hehehe, kami masuk dan nyesss...langsung terasa dingin bow, (atau merinding kali ya?), karena memang tunnel ini sedianya akan dijadikan kota bawah tanah oleh para serdadu Jepang yang pada pembangunannya banyak memakan korban jiwa yaitu para pekerja romusha yang semuanya didatangkan dari tanah jawa (itu kata guidenya loh).

Setelah selesai berkeliling, sumpah kami gak berani lama-lama disana, kami pun (berjuang) menaiki anak tangga kembali untuk keluar.

Perjalanan kami lanjutkan, tapi karena sudah waktunya makan, kami kembali ke sekitar Plaza Bukittinggi untuk makan siang. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan ke Danau Maninjau dengan menggunakan taksi.
Perjalanan ke Danau Maninjau dari Bukittinggi memakan waktu sekitar 1-2 jam, melewati dasar Ngarai Sianok tadi. Jalan yang panjang dan berkelok-kelok tetep gak bisa ngusir rasa kantuk kami, sampai akhirnya terbangun karena kami diberitahu akan melewati Kelok 44, yang wuih...benar-benar membutuhkan driving skill yang prima.
Dari sini danau Maninjau sudah kelihatan dibawah kami dari kejauhan, tertutup awan tipis yang membuat serasa kami melayang diatasnya (ah...puitis banget siy).
Sayang gak terdokumentasikan, gak bisa fokus ngambil gambar karena terguncang-guncang di dalam mobil yang melewati kelok tadi.
Sesampainya di danau kami parkir di sebuah kafe pinggir danau dan melihat ke atas bukit yang kami lewati tadi. Oya, disini kami nyobain sate kijang, agak keras siy, tapi lumayan menghangatkan lah untuk suasana sejuk kayak gini.

Puas menikmati pemandangan danau Maninjau, kami pun kembali ke Bukittinggi dan kembali melewati Kelok 44 yang memang bener-bener muantap.

Sampai di Bukittinggi, kami langsung ke travel untuk mendapatkan kendaraan yang akan mengantar kami kembali ke Pekanbaru.


Hari Ketiga

Dari Bukittinggi jam 7 malam, sampai ke Pekanbaru jam 03.00 pagi bow, karena sempet kena macet di perbatasan Sumbar-Riau, kembali ke Hotel Mutiara, tidur sebentar, jam 7 dah bangun lagi, terus sarapan. Karena penerbangan masih jam 15, sooo...teteup hunting souvenir lagi, alasannya khan kemaren khas Bukittinggi kalo sekarang khas Riau, halah dasar.

Kami ke Pasar Bawah Pekanbaru, aku dapet accessoris sama gantungan kunci and guess what Vita dapet apa? travel bag bow...,bagus banget lagi. Aahh...nyesel aku gak ikutan beli tas juga. Padahal kalo kita jago nawar bisa dapet barang bagus dengan harga bagus loh.

Puas hunting, kembali ke hotel, cek out, terus siap-siap ke bandara deh.

Sebelum sampai bandara, kami mampir makan siang di Rumah Makan Sri Mersing yang lokasinya di belakang Hotel Sahid, mau tau rasa masakannya, sumpah uenak tenan...mak nyosss...apalagi jusnya wuih seger...

Selesai makan lanjut ke Bandara Sultan Syarif Kasim II, cek in dan sekali lagi, tumben AirAsia gak pake delay hehehe...jadinya lumayan masih sore nyampe CGK, Vita pulang ke Ciledug, dan supir dah nunggu untuk nganter aku ke BSD, Bekasi Sonoan Dikit alias Cikarang...hahaha
To Vita...thank you for everything, it's a wonderful journey. I will always miss you, dear.


Next...

Gili Trawangan, Gili Meno dan Air terjun Sendang Gile Rinjani